Sejak mengenal apa itu ketulusan sebuah pertemanan, aku sudah mulai lupa prinsip hidupku yang tak ingin mempunyai teman secara dekat.
Alasannya sederhana. Tak ingin kecewa karena perpisahan.
Pun ketika aku mengenal dunia STM.. Perlahan tapi pasti, mereka mengubah pandangan melenceng itu..
Terlebih lagi, aku menemukan ketulusan yang tak pernah terfikirkan olehku.
Suatu hari, aku harus kembali pada pemikiran awalku. Hanya karena satu-dua orang yang entah apa yang mereka pikirkan tentangku.
Keputusanku yang menyerah pada keadaan dan memilih untuk memutuskan mengakhiri kisah merah mudaku tanpa memberi alasan yang memang seharusnya aku katakan. Aku tahu dia baik. Tapi hatiku memang benar-benar tak bisa berpihak padanya. Memang hatiku sudah punya raja yang datang tanpa permisi dan tak ku harapkan kedatangannya, jauh sebelum kisah merah muda itu dimulai.
Memang begitu keadaannya, tapi aku tidak seburuk itu. Aku tahu konsekuensi keputusanku atas jalannya kisah baruku. Aku kesampingkan sepenuhnya rasa-rasa pada orang lain itu.
Tapi aku menyerah. Bukan karena ingin berkisah dengan yang lain. Tapi karena aku ingin menyerah. Terlalu banyak alasan yang tak bisa aku ungkapkan padanya. Akhirnya aku menyerah dalam diam.
Aku masih 15 tahun, waktu itu. Masih bodoh dalam menghormati perasaan orang.
Dan aku masih terlalu bodoh untuk tidak murka ketika sebagian orang "sejenisku" yang menghindariku, menganggap aku musuh, melihat aku sebagai orang yang sangat hina!
Sebut saja Mawar dan Melati. Mereka berdua meletakkanku di tempat yang mengharuskanku untuk kembali pada pemikiran bahwa tak akan ada teman yang baik untukku. Waktu itu, aku masih sangat tidak mengerti mengapa mereka menghembuskan nafas perselingkuhan padaku.
Mereka tidak mengenal dekatku, tetapi menghakimiku sedemikian rupa.
Aku sendirian?? IYA!! Aku tenggelam dalam rupa-rupa kelam pandanganku..
Semakin lama, aku mulai membuka mata.. Biarlah mereka hidup dengan dunianya sendiri itu.
Dan kemarin... Aku membuka kembali kisah pilu itu.
Rongga yang sejak lama terbuka itu, makin berlubang semakin besar.
Melati.. yang dulu kuanggap sebagai teman dukaku, tega menghembuskan nafas ketidaksetiaan yang kulakukan, ternyata menyimpan rasa tak terkata pada lelaki yang ada di sampingku itu.
Terluka?? Awalnya biasa saja. Aku menyimpan semua pertanyaan itu dalam dugaanku semata.
Dan kemarin, aku harus melihatnya sendiri...
Aku tak mau bilang, jika ia iri padaku..
Aku tak mau bilang, jika ia resah karena statusku
Aku tak mau bilang. jika semua yang dugakan dulu, ternyata sempurna kebenarannya.
Semua rasa menjadi semacam murka (kembali)
Setelah lama-lama kemudian..
Aku berdiri dengan kedua kakiku.
Dengan tetap memegang pundak teman-temanku agar langkahku selalu seimbang..
Semoga kelak kalian akan bahagia, dan tidak merasakan kesendirian hina seperti yang ku rasakan....
Rongga itu Mulai Tertutup
Diposting oleh
metrika
at
Selasa, 05 Maret 2013
4 komentar:
what happen emang??
MemeDhe... Membaca Kisah Cinta Under 15 mu ini "memaksaku" merujuk pada satu nama. Ya aku tidak tau pasti, hanya karena kondisimu di under 15 kisah ini hampir sama dengan notes mu pd fb,membuatku menyimpulkan orang yang sama... tentang permintaan maafmu pada seorang bangsaWan berhidung mancung berbadan kurus sekalipun dia ELEPHANT.
Hahaha.. entahlah mungkin aku salah. Bisa jadi yang kamu tuju adalah orang lain, yakni si kelas AV. Tapi ya sudahlah, secara keseluruhan tulisanmu bagus. Lanjuutt!! Go MemeDhe, GO!!
Lila : nooo.. coretan-coretan yang berkeliaran di sini, ada pada cerita yang tak diketahui siapapun dulu.. bukan dua orang yang kau sebut itu.. lantas siapa dia?? ahh.. biarkan saja aku yang tahu.. :)
Posting Komentar or Reply Comment