Memikirkan kamu, mungkin hanya akan menjadikanku budak
rindu. Rindu yang tak mempunyai ujung dan resah yang membabi-buta meminta
pandang dan senyum. Aku tahu, rasa tak menentu ini hanya akan menjadikanku
bodoh dengan segala tetek bengek kata-kata sendu. Aku tak tahu ujung hatinya.
Aku tak tahu arah laju kasihnya. Entah apa makna rindu baginya. Entah apa
maknaku di hadapnya. Aku hanya menikmati setiap canda dekatnya. Aku hanya
menikmati simpul senyum dengan segala ledekannya. Aku menikmati setiap detakku
ketika ia tak sengaja menatap ke arahku. Tanpa ku tahu apa makna di setiap
matanya.
Aku ingin menghalau setiap nama yang keluar dari mulutnya.
Mana mungkin aku biasa saja, padahal hatiku sudah berontak. Sudah meronta-ronta
ingin meminta nafas atas hatinya.
0 komentar:
Posting Komentar or Reply Comment