Memasang imaji utuh tentang rasa tanpa berfikir mana rasa
yang benar itu menyakitkan. Sekian lama hanya berani “menatap” tanpa ada rasa
ingin meneruskannya ke rasa-rasa yang lain, tiba-tiba hasrat di hati semakin
besar. Hanya karena usapan di kepala yang mungkin tak sengaja ia lakukan, aku
kalah. Aku tak tahu lagi mana arah yang benar. Kupasangi hatiku filter tebal
berlabel “rasanya masih tak menentu pada temanku”,
sesekali aku merasa aman. Aku masih percaya diri tidak akan memberikan jalan pada hatiku untuk berjalan-jalan lebih dalam dari biasanya. Tetapi seiring berjalannya waktu, aku kembali merasa kalah. Rasa nyamannya, tak pernah tergantikan oleh orang lain. Aku malu dan cukup tahu diri. Aku kubur rasa yang mulai beranjak dari zona amannya. Tapi sia-sia. Sudah terlanjur berwarna.
sesekali aku merasa aman. Aku masih percaya diri tidak akan memberikan jalan pada hatiku untuk berjalan-jalan lebih dalam dari biasanya. Tetapi seiring berjalannya waktu, aku kembali merasa kalah. Rasa nyamannya, tak pernah tergantikan oleh orang lain. Aku malu dan cukup tahu diri. Aku kubur rasa yang mulai beranjak dari zona amannya. Tapi sia-sia. Sudah terlanjur berwarna.
Mungkin aku tak tahu makna rasanya yang selama ini hanya
kukira-kira. Tapi entahlah. Aku tak cukup segalanya untuk mengimbangi ia dan
imajinya.
2 komentar:
semangat semngat semangat ^^. aku gag tau mau bilang apa :D, semngat aja kakak cantik
hahahaaa.. iya laaahh.. ^^ aku selalu bersemangat..:p
Posting Komentar or Reply Comment