Haii Jogja!!
(lanjutan cerita dari judul sebelumnya)
Mungkinkah
kita kan slalu bersama
Walau
terbentang jarak antara kita
Biarlah
kupeluk erat dirimu
Tuk
melepas semua kerinduanku…
Kau
ku sayang, slalu ku jaga slamanyaaaa….
Entah kenapa pagi-pagi aku bangun,
telingaku penuh dengan lagu itu. Padahal juga nggak pernah ndengerin lagu itu.
Kita bangun dengan sedih yang kita sembunyikan. Tapi memang sediiiih. Liburan
berakhir! Dan itu artinya kembali ke rutinitas awal. Packing pulang pun
rasanyaaaa berat banget. Tapi kita belum packing dengan kekuatan penuh, kalau kita
belum beli oleh-oleh.
Dan meluncurlah kita ke Bakpia 27, 77
apa berapa yaa..? ya itulah pokoknya. Kita ke malioboro (lagi). Dan makan di
pujasera pasar batik yang kemarin itu.
Duuhhh.. waktu berjalan terlalu cepat. Dan
itu mengesalkan!!
Kita kembali lagi ke basecamp dengan
berat hati. Nggak pengen pulaaaaaang.. :(
Packing pun terpaksa harus dilakukan!
Di tengah bersih-bersih kamar, Mbak Hayu
sama Mbak Mia dateng. Duuhhh,, kita sediiiihh.. :(
Kita masih sempet foto-fotoan juga.
Dibantu mas Koko buat mencetin tombol shutternya.
Pas kita lagi jalan keluar, tiba-tiba
Windy dengan isengnya nyetel lagu Ruang Rindu. Aku waktu itu jalan di belakang
sendiri, agak kurang denger awalnya. Tapi pas di teras, kedengeran jelaslah
semuanya. Mbak Lilis teriak-teriak. Aku lha kok moro-moro meneteskan air mata
siih.. :( Aku beneran sediiiiih...
Kita sempet moto kaki kita berdelapan.
Itu adalah lambang persahabatan kita. Masih dengan sesenggukan kita.. :((
Sesi nangis-nangisan dan foto selesai,
kita peluk-pelukan. Makin sediiiiih.. :(
Nggak lama Pak Penyo dateng, bawa anak
yang semula kukira cowok.. ^^ Pamitan ke Pak Pe sedih lagi. Ucapan terima kasih
banyak-banyak nggak akan pernah cukup buat membalas kebaikan manajemen. ^^ Pak Pe
keliatan banget datang memang untuk pamitan sama kita. ^^
Anaknya Pak Pe yang unyu itupun awalnya
nggak mau salaman sama kita, ehh.. akhirnya malah dada-dada.. Aku tersanjuung..
^^
Setengah dua, kita semua mengantar
kepergian empat orang warga Jakarta ke depan gang buat nunggu bis kecil nomor
15 yang nganterin mereka ke terminal Gamping (mudah-mudahan gak salah lagi
namanya..) Pak Penyo ada di seberang jalan, nungguin kita dapet bis. OK!! Ini
sediiih teramat sangaat.
“Dan nikmat mana lagi yang akan kau
dustakan,” tulis pipit.
Ya! Mereka semuaaa adalah kenikmatan
yang harus ku syukuri!! ^^
Aku harus meninggalkan Jogja masih besok
paginya sih. Sedihnya tapi sudah berasa banget banget..
Karena besok berangkatnya pagi-pagi
banget. Jadi masih harus ngerepoti orang lagi. Setelah melewati pertimbangan
yang berat, akhirnya aku menginap di rumah Mbak Mia di Sleman, yang lebih deket
dari stasiun Lempuyangan.
Sebelum ke rumah mbak Mia, mbak Rhien
ngasih aku sebelah stiknya mas drummer. Duuhhh.. itu adalah lambang kasih kami.
Sebelah dibawa olehku, sebelah lagi di bawa olehnya. Kemeruuuuhh.. ^^ Dan kemudian kita ke alkid berempat. Sebagai
pengganti aku yang sebelumnya nggak ikut ke alkid. ^^ Di sana kita makan
semacam bakso, tapi aku merasa aneh. Seingetku ada label Malangnya. Dan aku sebagai
warga Malang merasa gagal, karena nggak pernah menemukan makanan itu di Malang.
Mungkin jam terbangku perlu ditambah.. –“
Setelah selesai itu, kita terbang ke Taman
Sari. Sebenernya baru ngeh, kalau tempat itu adalah salah satu tempat shooting
Rayya.. yeaaayyy.. (,--)9 Aku seperti kerasukan Rayya.
Jalan-jalan ke Taman Sari, aku harus
berterima kasih kepada Mbak Mia yang menyediakan hapenya untuk narsis kita
semua, dan juga untuk membawakan ransel kepetkuu.. ^^
Setelah selesai mengubek-ubek Taman Sari,
kita misah. Mbak Hayu sama Mbak Rhien pulang, aku sama Mbak Mia balik lagi ke
Minora buat beli syal batik pesenannya ayyaaaang vs. ^^
Rute ke rumah mbak Mia lucu, masak kita
sengaja lewat UGM.. ^^ tapi UGM yang hanya angan-anganku itu luwaaas
bangeeett.. lebih luas 10x dari UMM mungkin..
Dan nyampek rumah mbak Mia, lima menit
kemudian ujan deres tanpa melewati fase gerimis dulu. Puja dewa langiiiiiit..
:D Kesan pertama masuk kamar Mbak Mia adalah nyamaaan.. ^^ Barang-barangnya itu
barang-barang dari jaman lawlee.. ^^ Betaaah bangett sayaa.. ^^
Sebenrnya dalam hati kita, ada
kepengenan buat berangkuts ke Ngayogjazz, tapi urung karena itu hujan di luar
makin cetaarr… :( Kita ganti nonton tivi bersama malam-malam. Ehh, aku malah
ketiduran.. ^^
Sebelum tidur dengan benar, kita pasang
alarm biar paginya bisa bangun tepat waktu.. ^^
Esok paginya aku bangun dengan
ogah-ogahan. Mandi trus siap-siap buat kembali ke kampung. :(
Keretaku datang membawa segala senangku.
Ahh.. prekk bangett!!
Yang membuatku tidak berjodoh dengan
Jogja hanya alergiku yang kumat tiba-tiba. Apakah benar-benar akan mendapat
jodoh dari Jogjaa..?? :D
Di
daun yang ikut mengalir lembut
Terbawa
sungai ke ujung mata
Dan
aku mulai takut terbawa cinta
Menghirup
rindu yang sesakkan dada
Jalanku
hampa dan kusentuh dia
Teras
hangat oh di dalam hatai
Ku
pegang erat dan kuhalangi waktu
Tak
urung jua kulihatnya pergi
Tak
perlu ku ragu dan slalu kuingat
Kerlingan
matamu dan sentuhan hangat
Ku
saat itu takut mencari makna
Tumbuhkan
rasa yang sesakkan dada
Kau
datang dan pergi oh begitu saja
Semua
kuterima apa adanya
Mata
terpejam dan hati menggumam
Di
ruang rindu kita bertemu… ^^
-----------------
Rinduku dan rindumu mungkin sama. Makin
dibiarkan, makin menjadi..
Ahhh.. simpan saja di tempat yang benar.
Nanti kita pertemukan mereka ..
Kelak ketika kita bisa saling menatap..
^^
Terima kasih untuk semua pihak yang
menampung kami dengan tulus hati. ^^ Pak Penyo, Mbak Peppie, Mas Koko, Pak
Arif, bapak yang jaga rumah, Mbak Hayu, Mbak Rhien, Mbak Mia, Mas Dhedot, Mas
Ari, Mas Sabrang, Mas Patub (yang nggak kita temui raganya), Mas Ampuh dan
isteri, Cak Nun, dan semuanyaa yang nggak bisa aku sebutkan satu-satu.. ^^
Terima kasiiiiiiiiihh.. ^^ Nggak akan
pernah bosan dan kapok buat main-main ke Jogja lagi. Karena Jogja adalah
harapan.. (,--)9
I miss all of you.. :*
0 komentar:
Posting Komentar or Reply Comment