Untukmu, sahabat manisku

Untuk sahabat manisku,
Yusi Pradita

Hai sayang, apa kabar?
Hai sudah lama ya kita nggak ketemu? Kamu tahu nggak, aku kemarin ketemu kamu lhooo,, kamu mungkin nggak tau aku, tapi aku tahu. Kamu bareng sama suamimu. Aku cuma diam saja melihat kamu. Aku takut suamimu marah. Iya marah.. Kamu agak sedikit nggak fair sama aku. Kamu menjadi orang baik ketika sudah bersama suamimu, di saat kamu nakal kamu bersamaku. Dan sampai sekarang, aku nggak yakin suamimu akan memberimu ijin untuk bersamaku. Ya!! Mungkin suamimu takut terhadapku.


Hai sayang.. Agak sedikit kurang fair ketika kini aku hanya bisa melihatmu. Apa kamu lupa kisahmu dan aku? Hei.. kamu inget nggak dulu kita dan temen-temen kita jalan dari Batu ke Singosari malem-malem. Jam 12 malem baru sampai di sekolah. Sudah gitu nggak ada yang mau tidur. Kamu inget tiba-tiba yang kita muter-muter keliling sekolah dengan sok berani. Hei.. Kita sempat tidur bareng dan pelukan kan? Aku nggak lupa itu. Kamu inget juga nggak kamu sengaja menginap di rumahku ketika pergantian tahunku. Malam sebelumnya kita main ke alun-alun mencari barang-barang yang nggak lumrah. Dan aku ternganga ketika akhirnya itu yang kamu berikan kepadaku.

Sayang, kamu tahu nggak aku rindu kamu. Aku sedih ketika kamu memutuskan untuk menikah dengan suamimu ini. Heiii... Aku sedih, aku kecewa, tapi aku tak bisa menunjukkan itu kepadamu, sayang. Berkali-kali kamu bilang, kita pasti masih bisa bersama. Aku ingin percaya, sayang. Tapi kini aku benar-benar tak percaya. Kamu sudah sibuk dengan suami dan anakmu. Sedang aku, hanya melihatmu dari kejauhan. Aku rindu kamu, sayang... Aku rindu...

Sayang. Kamu tahu aku ketemu kamu dimana?? Aku ketemu kamu di mimpiku, sayang. Kamu tahu kan betapa rindu aku? Dimanapun kamu berada sekarang, aku harap kamu senang dengan kehidupanmu sekarang. Terima kasih sudah memberiku hadiah terindah dengan menjadi sahabatmu.

Dari
Sahabatmu yang merindukanmu
.metrika.